Jangan dikira aku sendiri sudah terbebas dari ‘tuntutan’ media sosial. Sampai pada batas warasku, akhirnya ku beranikan bersuara, agar aku tetap waras dan tidak semakin melebur pada tren media sosial yang sedikit demi sedikit bisa membunuh, mengubur dalam-dalam kuantitas bahkan kualitas syukur seseorang. Maka kemudian ku ajak pula kalian agar tetap waras dalam ber-media sosial!