

Setelah 2 tahun helatan musik skala besar yang mengahadirkan banyak penonton tidak ada, tahun 2022 ini muncul banyak festival di Indonesia, tentunya menghadirkan banyak band Top tanah air dan di gelar di beberapa Kota Besar. Tapi, sebelum festival-festival besar tanah air tersebut terlaksana, Jogja sudah melaksanakan gelaran musik yang sudah bisa dikatakan festival. tata panggung megah, ribuan penonton, dan pastinya diisi band Top kenamaan. Simak selengkapnya di Bilik Musik Podcast! --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app


SEDIKIT NOSTALGIA DI SAAT SMA KETIKA GAIRAH MASIH MEMBUNCAH DAN MUSIK HARDCORE ADALAH SATU DARI SEKIAN HAL YANG BISA MENJADI MEDIUM MELAMPIASKAN GAIRAH MASA SMA. SELENGKAPNYA DI BILIK MUSIK PODCAST


Menjadi apa adanya adalah sesuatu hal yang terus kami lihat dari Jono Terbakar, kami mencoba menelepon beliau untuk sedikit bertanya tentang rencana-rencana Jono Terbakar. Simak selengkapanya di Bilik Musik Podcast!


Sebagai media online/buzzer musik dan event, YK WKND dan beberapa media lain mencoba merancang rencana 2021 sebagai bentuk kontribusi dalam ranah kreatif di Jogja, terutama musik. Apa saja rencananya? Simak di Bilik Musik Podcast bersama The Agvs!


2020 menjadikan banyak aktivitas di ranah kreatif, khususnya musik, menjadi banyak tertunda, Olski menjadi salah satu band di Jogja yang malah rajin merilis single di mas pandemi ini, bagaimana dengan siasat olski 2021, kami berbincang dengan Dicki Mahardika, Gitaris Olski. Selamat Menyimak !


Kami memilih band/musisi yang kami tau, kami tidak bisa mengulas, hanya menceritakan beberapa album band Indonesia yang berada dalam radar Media Sosial kami dan pergaulan. Berikut beberapa album baru band Indonesia tahun 2020 pilihan kami.


Jogja tak henti-hentinya memunculkan banyak kejutan dalam berbagai lini kesenian, salah satunya adalah musik, kami menyaksikan beberapa wajah baru antara lain Circle Fox, Liburan di Rumah. LOR, Lourentia Kin-Kin, Megantoro dan masih banyak lagi.


Kami tidak tahu banyak soal musik dangdut, namun musik dangdut secara sering kita jumpai dimana saja dan kapan saja.


Di Tahun 2020 awal kita sudah dilanda pandemi dan duka yang berturut-turut ketika banyak musisi Indonesia yang berpulang di tahun ini, semoga mereka senantiasa diberikan tempat terbaik dan karyanya tetap abadi.


Dalam melihat sebuah band saat tampil live, selain pertunjukan musik dalam output audio kita menyaksikan pentas visual yang disajikan, bisa dalam bentuk stage act, tata cahaya dan lampu, art work visual dalam screen besar dan juga yang tak kalah penting adalah busana yang dipakai saat mereka mentas, bahkan diluar mentas pun akan tampak keren dengan pakaian dan karakter yang mereka miliki. selengkapnya dengarkan di bilik musik podcast episode ini kawan!!


Konon katanya, bisa memainkan alat musik akan menambah ketampanan seorang lelaki. Terutama trampil dalam bergitar. Itulah sebabnya banyak remaja di masa SMP-SMA berlomba-lomba belajar gitar demi meraih atensi dari lawan jenis. Intro lagu "semua tentang kita" milik peterpan jadi salah satu bagian yang harus kamu kuasai agar kamu kaffah dalam bergitar. Tapi kalo kamu memang terlahir dengan wajah tampan, ndak bisa main alat musik juga tetep tampan sih jika dibanding dengan lelaki skillfull yang memiliki wajah kurang bagus hehehe. Setidaknya itulah bahasan kami di podcast kali ini


Jika Mempunyai sebuah band mungkin salah satunya adalah pengen seperti black teeth mampu mengolah lirik yang ringkas, lugas dan terkesan ngawur dibalut musik yang keliatan mudah tali sulit. kami mencoba mengulas asal - asalan album bleki milik Black teeth.


Selama hampir 7 Bulan, tidak ada event musik dengan skala yang sedang atau besar di Yogyakarta, cukup miris. Banyak yang terdampak dari segi ekonomi ketika tidak ada event dengan skala besar mulai dari vendor sound, band dan crew band, tukang parkir, dan banayak lagi komponen event lainnya. Melihat kondisi tersebut pegiat event di Yogyakarta bersiasat dengan membuat wadah #JogjaBeraniEvent. Selengkapnya simak di Bilik Musik Podcast.


Tidak Selengkap dan senostalgic kisah-kisah orang yang akil balig di tahun 90 an. Kami yang akil balig di Tahun 2000 an juga memiliki sederet memori saat masa kami SD dan SMP , terutama mengenai lagu yang kami dengar baik dari penyanyi anak-anak, band bahkan sampai soundtrack sinetron. Simak obrolan kami di Bilik Musik Podcast!


Bagi generasi yang lahir di tahun 90 an akhir dan memiliki kesenangan mendengar musik dan mengikuti trendnya, pasti ada fase dimana jiwa bergairah mendengarkan musik-musik keras , musik metal salah satunya. kami mulai mendengarkan musik metal era SMP ke SMA. Bagi kami yang tidak mendalami mendengarkan musik metal, lama-lama kelamaan sedikit pudar juga, tapi bagaimanapun, mendengarkan musik dan melihat penampilan live band metal juga butuh di waktu - waktu tertentu.


Bagi kami yang belum jelas apakah generasi milenial atau bukan, pastinya kami lahir di tahun 94-96 lah, kami telat tertarik untuk membeli cd dan rilisan fisik lainnya, saat masih kecil pun kurang tertarik melihat koleksi CD dan Kaset milik orang tua, tapi kami membayangkan apakah generasi yang lahir jauh di bawah kami akankah tertarik membeli rilisan fisik musik atau hanya berlangganan premium digital music platform.


Ngobrol bersama teman yang sudah intens mendengarkan fourtwnty sejak kemunculan awalnya di belantika musik Indonesia. Simak selengkapnya di Bilik Musik Podcast!


Mengidolakan seseorang pasti pernah dirasakan setiap orang, dalam hal musik, mengidolakan seseorang tak melulu harus musisi yang keren, kharismatik dan mempesona. Menginjak internet dan pertambahan usia, membuka sudut pandang baru terhadap tokoh musik dan sekitarnya yang layak dikagumi.


Magenta Radio UNY adalah salah satu tempat bagi kami dalam menimba banyak ilmu, termasuk salah satunya khasanah musik, selain itu kami juga berkenalan dengan band satu persatu yang datang dan mau untuk diinterview. Memang kalau sudah menikmati musik, membeli rilisan sebagai bentuk support plus kenal dengan musisinya ada kenikmatan tersendiri.


Keberuntungan bagi kami yang melewati masa keemasan musik adalah saat masuk kuliah di UNY dan disana masuk Unit Kegiatan Mahasiswa Magenta Radio. Meskipun tidak lihai dalam bersiaran, tapi bagi kami Magenta Radio adalah gudang lagu gratis selama kami hidup, agak lebay sih, tapi memang benar kenyataannya, dari yang kami tidak tau kemudian tau dan terus mengulik. Di #TheSpiritOfRadio kami akan membicarakan radio bersama teman-teman kami di Magenta Radio UNY dan insan dari radio lain yang mau diajak untuk ngobrol seputar radio dan musik, di bilik musik podcast.


Gema pop-punk sempat ramai di kalangan remaja, puncaknya ada di sekitar tahun 2006. Nama-nama seperti Closehead, Pee Wee Gaskins dan Rocket Rockers bisa dibilang sebagai 'biang keladi' dibalik merebaknya band-band lokal yang turut serta menganut genre ini. Sarat dengan tema cinta, membuat pop-punk relate dengan masa SMA, masa dimana pacar adalah semangat utama menuju sekolah (selain uang saku tentunya). Bersama Fikri, gitaris Liburan Di Rumah yang juga pernah berkecimpung di komunitas pop-punk Yogyakarta, kami akan menguliknya. Karena menurut kami, sejauh apapun kami melangkah dan mengenal beragam musik lainnya, pop-punk akan tetap memiliki ruang private di hati kami.


Kami sebagai generasi yang lahir di 90 an akhir, yaa sekitar 1995-1999 sedikit ada penyesalan karena melewati masa keemasan musik, bahkan kami lahir saat Kurt Cobain sudah tiada. Sampai pada akhirnya ketika mulai beranjak remaja dan mendengarkan musik, yang disuguhkan media mainstream saat itu yaitu musik-musik melayu bertemakan cinta yang seragam, untung di era internet kita bisa mengulik info seputar musik di masa lampau. Ya mau gimana lagi, bertanggung jawablah minimal sebagai posser.


Membeli kaos band baik kaos band lokal atau band luar menjadi kesenangan tersendiri bagi penggemar musik, bagi kami dari keluarga ekonomi menengah harus usaha lebih dengan menabung dan menyisihkan pendapatan untuk memenuhi kesenangan, mungkin beda halnya dengan Rafathar yang ingin sesuatu sudah otomatis dapat.


Obrolan kali ini adalah pengamatan kami di media sosial , apa saja yang dilakukan musisi dalam mensiasati kondisi ditengah pandemi. Semoga pandemi ini segera selesai, banyak kerumunan kembali, ada banyak panggung hiburan kembali. Rumit juga kalau nonton konser pakai mobil, harus beli mobil dulu.


Sebelum Danilla Riyadi melanglang buana, kami sepakat menobatkan Gania Alianda sebagai primadona kancah musik side stream Indonesia saat kami remaja. Keberadaan Gania sebagai garda depan unit hardcore asal Bandung; Billfold, mampu memberi kesegaran tersendiri bagi para kaum adam yang telah lelah dihajar circle pit. Terlepas dari hal itu, pesona Danilla ataupun Gania tetap tak mampu menjadi juru selamat bagi kami yang diterpa semerbak ketiak dan rambut mas-mas gondrong yang lupa memakai deodoran dan keramas sebelum berangkat nonton band-bandan.


Kalau menyukai sebuah band dan karya-karyanya pasti akan menggali informasi lebih jauh tentang band yang disukai, Efek Rumah Kaca bagi kami adalah perwujudan band yang layak disukai.


Sebagai orang yang awam akan musik dan anak bawang untuk tahu banyak tentang musik, kami sedikit menceritakan kesan kami pertama kali saat mendengarkan dan menonton live penampilan Feast. Tidak terlalu serius juga, karena kami juga gak tahu banyak.


Kebiasaan pengendara motor dengan memakai headset dan mendengarakan lagu mungkin sudah hal biasa, apalagi bagi yang menempuh perjalanan jauh, pasti bosan kalau hanya mendengarakan angin sepoi-sepoi, di episode kali ini kami sedikit mengobrol seputar kebiasaan yang juga kami lakukan.


Hal yang wajar bagi sebagian laki-laki remaja waktu SMP dan SMA ingin memiliki sebuah band karena mengidolakan sebuah band. Laki-laki biasanya ingin menambah kadar keren dan ingin memikat lawan jenis ya kalau tidak sepak bola, basket atau main musik. Kecuali anak orang kaya yang punya motor keren dan mobil, mungkin wanita gak butuh laki-laki keren yang main musik atau pemain basket .


Ada masa nya ketika di televisi mendekati Ramadhan tiba, selain Marjan dan Wadimor (tentu sarung kita), beberapa band dan penyanyi mempromosikan single atau album religinya. Beberapa band/penyanyi ada yang lagunya menjadi soundtrack sinetron atau iklan, ada juga yang tidak membekas dan hanya sebatas lewat. Kami mencoba mengingat kembali lagu religi yang kami dengar di episode "Nostalgi Lagu Religi".