

Carilah penelitian terdahulu yang mengkorelasikan variabelmu dengan variabel lain. Lakukan komparasi hanya pada korelasi yang ada penelitian terdahulunya saja!!


Ingat kata "KESAMAAN" --> hasil korelasi yang kita temukan harus berada di RANGE YANG SAMA dengan hasil korelasi penelitian terdahulu yang menjadi referensi kita...


Ingat!! Lakukan reverse terlebih dahulu baru boleh melakukan penguguran butir. - Reverse: lakukan satu per satu mulai dari CITC terbesar Contoh: -0.617 dan -0.345 --> -0.617 lebih besar daripada -0.345 - Delete: lakukan satu per satu mulai dari CITC terkecil Contoh: 0.034 dan 0.123 --> 0.034 lebih kecil daripada 0.123


Dikatakan konsisten kalau besaran pearson correlation nya menunjukkan lebih dari sama dengan positif 0.5 (r>=0.5)


Secara umum tes dibedakan menjadi 2: tes kognitif dan tes non-kognitif. Ternyata untuk menarik simpulan untuk kedua jenis tes ini berbeda loh. Bagaimana cara membuat simpulan? Yuk simak episode ini ya Kawan Pembelajar!


Korelasi = keSAMAan HASIL bukan kekuatan hubungan antar variabel!!


Alpha Cronbach vs CITC vs CAIID: pastikan 3 hal ini diperhatikan ketika melakukan analisis reliabilitas ya..


Ada 3 faktor yang memengaruhi konsistensi suatu alat ukur: banyak butir, bunyi butir, karakteristik subjek.


Cara Menggali Proses Respon: Metode Langsung (Wawancara Kognitif, TAP dan FGD) & Metode Tidak Langsung (Dokumentasi, Bahasa Tubuh dan Waktu Respon)


Materi pengantar sumber bukti validitas berdasarkan proses respon.


Ada beberapa kaidah penulisan butir. Perhatikan dan jangan sampai ada pelanggaran di butir kalian ya..


Sumber bukti yang pertama untuk mengevaluasi validitas alat ukur psikologis


Ada 4 cara menentukan definisi konseptual: (1) Pilih salah satu (2) Pilih yang beririsan (3) Gabungkan semuanya (4) Buat sendiri


Ragam Perlakuan Alat Ukur Psikologis: Adopsi, Adaptasi, Modifikasi, dan Rekonstruksi


Pastikan alat ukur yang kita gunakan adalah alat ukur yang tepat, cermat dan akurat untuk menjawab tujuan pengukuran kita.


Mudah, sedang atau susah semua harus ditentukan di awal. Dan itu sepenuhnya hak pembuat tes.


Ada 3 parameter yang harus dihitung terlebih dahulu yaitu: (1) Taraf Kesukaran Butir - p ; (2) Daya Diskriminasi Butir - d ; (3) Efektifitas Distraktor - e


Ada 12 panduan yang sebaiknya diikuti. Tantangan membuat butir pilihan ganda tidak hanya membuat stem yang baik, tapi juga harus memiliki distraktor yang efektif.


Tes yang baik harus diawali dengan tabel spesifikasi yang detail.


Ada 6 tingkatan yaitu: Knowledge, Comprehension, Application, Analysis, Evaluation, Creation


4 tahap perancangan tes prestasi: Perencanaan - Persiapan - Uji Coba - Evaluasi


Klasifikasi tes yang terakhir dimana keberhasilan subjek ditentukan dari cara penilaian.


Pembeda utama dari klasifikasi tes ini adalah keberhasilan subjek ditentukan oleh apa. Serta fungsi waktu sangat berbeda dari kedua jenis tes ini.


Klasifikasi tes yang membedakan antara tes prestasi dan tes bakat.


Ini adalah awalan deskripsi tentang klasifikasi tes psikologis yang akan dibahas secara mendetail pada episode-episode setelahnya


Maximum performance test adalah klasifikasi tes yang sama fungsinya dengan tes abilitas sedangkan typical performance test erat kaitannya dengan tes non abilitas.


Tes proyektif adalah tes yang stimulusnya ambigu sedangkan tes non proyektif adalah yang stimulusnya jelas


Tes abilitas adalah tes yang fungsinya mengukur kemampuan terbaik seseorang sedangkan tes non abilitas fungsinya adalah mengukur pola kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari


Tes kognitif adalah tes yang ada benar salahnya sedangkan tes non kognitif adalah tes yang semua jawabannya adalah benar


Ada banyak jenis tes psikologi, maka pastikan Anda memilih tes yang benar untuk menjawab kebutuhan Anda.