

Kenapa hidup gitu - gitu aja? Kenapa ga ada perubahan? Ok let’s move forward.


Apa yang terjadi setelah aku mengucapkan selamat tinggal (goodbye) ???


Kenapa hidup tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan???


Apa keinginan terdalammu???


Lebih susah manage pekerjaan atau manage orang??


Senyuman licikku yang dievaluasi setelahnya.


Ada masa lalu ada masa sekarang. Ada tindakan dan ada respon. Semua bermula dari dulu dan jadilah sekarang. Melakukan kebohongan membuatku...


Ada kejadian yang mungkin kita tidak inginkan di dunia ini. Yang bisa kita lakukan adalah menerimanya dengan ikhlas. Kebanyakan orang mengutuk keadaan yang tidak diinginkan tersebut. Ada pepatah “daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin”. Apa maksudnya? Silahkan boleh disimak episode ini.


Seorang wiseman bilang, “siapa yang memberi lebih maka akan menerima lebih walaupun bentuknya tidak sama”. Ada lagi satu catatan setelah itu. Apa itu? Silahkan boleh didengarkan episode ini.


Ketika seseorang yang merasakan suatu emosi, maka mereka akan melakukan sesuatu entah apapun itu caranya. Dan aku sendiri memilih untuk menuliskan apa emosi yang aku rasakan. Aku melihat catatanku di 14 Januari 2016. I don’t believe that...


Hanya cerita sepele. Soal kesehatan banyak yang percaya berolahrga itu sehat. Itu persepsi orang banyak yang mayoritas ya. Untuk minoritas mungkin menjadikan diet gaya hidup sehatnya. Lalu kali ini aku bahas hasil latihan dan dampak yang aku rasain yang beda dari biasanya. Thanks


Tentu semua orang punya persepsinya masing - masing dalam mengartikan “toxic”. Bagaimana dari saya sendiri? Mari bicara solusi


Banyak orang bilang social media itu toxic. Dan ada juga orang yang menguninstall dan menghapus social media karena tidak banyak mendapat manfaat dan lebih banyak hal toxic katanya. Ada apa ya sebenernya?


Pernah denger statemen “Di balik tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”? Mumpung lagi pandemi covid-19 di rumah aja tanpa aktivitas bosen. Mari dengerin cerita bau kencur soal jargon hidup sehat


Keseringan yang dibahas di media manapun bahas soal covid-19 di tahun 2020. Tentu saja hal ini jadi perhatian penuh karena mengancam kehidupan setiap orang di muka bumi. Namun isu tentang bonus demografi 2030 yang sering dibahas di tahun 2019 kini kian lenyap ditelan bumi. Aku disini sadar bahwa semua ga bakal sama kayak dulu lagi seperti yg aku bahas di episode 20. Jadi aku pengen fokus dan investasi waktu dan tenaga untuk generasi selanjutnya yang mendominasi tahun 2030.


Pernah gak sih denger pertanyaan “kok kondisi sekarang gak kayak dulu lagi?” atau “kok orang - orang sekarang gak kayak dulu lagi?” . Kalo aku sendiri sih pernah dan bahkan sering dari SMA sampe kuliah ini mau kelar pun masih aja kedengeran orang ngasih pertanyaan kayak gitu. Terus abis nanya, mereka cerita permasalahan mereka, and then kebanyakan ga ada yang cerita soal solusi. So, disini ada sedikit cerita soal solusinya secara garis besar.


Episode kali ini bercerita soal PACAR yang harus disegerakan jadi MANTAN. Kalo gak diselesaikan berabeh lah. PACAR sama MANTAN disini konteksnya apa? Dengerin aja sampe abis nanti tau. Silahkan kasih bully, kritik,dan saran sesudah dengerin.


Terima kasih hidup. Aku bersyukur dipertemukan dengan orang - orang dimana disitu aku bisa belajar banyak. Termasuk dari salah seorang kakak pengamen legendaris di Indralaya.


Kadang hal kecil sering kita sepelekan. Padahal bisa jadi banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari hal kecil yang biasa disepelekan itu.


Ketika dinyinyirin oleh orang - orang harus ngerespon gimana? Dilema Efek gunung es ini explain about that. So check this out.


Lagi wabah covid - 19 susah kemana mana apalagi mau naik gunung. Jadi ngebacot aja lah buat ngelepas kegalauan dan kekangenan terhadap indahnya alam raya Indonesia gunung dan hutan.


April 2019. Waktu itu aku dan Linggar ikut serta sebagai tim surveyor quick count dari Poltracking. Kami bertemu Pak Babinsa dan Pak Polisi yang bertugas di salah satu posko yang sama di Desa Sungai Rengit Banyuasin. Lalu pada malam harinya kami mendengar cerita mereka. Ini bener - bener .....


Cerita dari seseorang yang bisa bikin aku resah dan ga bisa tidur. Aku ngerasa manusia paling beruntung karena udah denger cerita ini di tahun 2018. Waktu itu aku masih kuliah semester 6 mau masuk semester 7.


Inilah episode paling ngebosenin yang pernah buat!!! Jangan didengerin lebih dari 10 menit!!!


Dari episode sebelumnya. Ada satu nasihat yang bikin aku sendiri sangat ga nyaman alias gerah. Gerah karena kalo ga bertanya langsung sama orang tua tentang harapan mereka terhadapku. Aku selama ini selalu berasumsi atau nebak - nebak aja, sehingga perhatian, energi, dan fokus ga tertarget. Lalu gimana??? Gimana - gimana nya bakal diceritain di episode ini


Ada beberapa orang di dunia ini yang peduli dengan kehidupan kita. Mereka ga bisa tinggal diem kalo kita ngelakuin hal yang kurang tepat. Mereka itu satu era dengan kita. Mereka juga lumayan ngerti apa yang terjadi di era sekarang ini. Karena mereka peduli, mereka ngasih masukan atau nasihat kepada kita. Itulah sahabat.


Ketika seseorang pengen pergi ke suatu tempat, mereka minimal akan bertanya orang yang sudah pernah ke sana sebelum berangkat.


Tolong untuk episode ini jangan banyak kepo ya siapa yang ada dalam cerita ini. Ambil aja intisari pelajarannya. Soalnya ga mudah dapetin pelajaran kayak gini. Di bangku kuliah belum tentu.


Ini cerita pas aku sebentar lagi pulang dari Lembah Harau hingga aku sampai ke Indralaya. Ada hal lain yang menurut aku gak bisa didapat dimana - mana. Hal yang otentik, dan kadang membuat ego dan ambisiku rapuh. Dapet sudut pandang baru lah pokoknya


Aku punya belief system kalau orang baru adalah peluang baru. Hal ini karena aku selalu kebanyakan jadi early adopter. Apa hal - hal yang belum orang lakukan aku lakukan. Aku udah tau duluan orang belum. Mereka anggep aku aneh. Makanya aku nyari orang yang sama anehnya. Tempat yang tepat adalah dimana kami latihan manjat tebing di Lembah Harau. Gimana ceritanya? Langsung aja bungkus!!!