

di dunia yang serba cepat terkadang lupa diri jadi hal yang manusiawi. Dan terlalu mengejar justru yang membuat kita hilang sadar lantas merasa tidak utuh


Catatan ini ditulis saat kepala dipenuhi banyak keraguan dan rasa gagal




Pertanyaan ga harus disimpulkan, pendapat ga kudu banget disimpulkan. Mungkin semua pertanyaan dan pendapat yg tak berkesimpulan adalah kesimpulan itu sendiri. π


Menengok diri sendiri sangat diperlukan, mungkin harus juga berani mengakui bahwa sedang tidak baik-baik saja, bukan sengaja acuh .


Ekspektasi kerap mampir untuk sekedar cek ombak , kuat kuat ya diri


Ngobrol ngalir tentang masa lalu sama bestie wkwk


Ketika anging berhembus kencang, bukan tak mungkin ia akan ikut terbawa


Jam berapa sekarang ? Sudah beri waktu untuk menemui diri sendiri ? :)






Ketika tak kita dapati mimpi indah kita, itu hanya belum selesai bukan berarti harus direlakan.




Emosi terlihat negatif, namun tanpa disadari, banyak karya lahir berkat emosi. π


Tidak ada yang lebih keras kepala, dibandingkan waktu yang terus melatihmu bersabar. π


Lucunya, bertumbuh terkadang butuh hal-hal yang berlawanan dari arah kita. Semoga kian tangguh βΊοΈ


Banyak laku baik terlupakan kalah darii ego yang tak mau kalah, seringnya. (Maaf kalau musik latarnya kurang singkron, mata tinggal 5 watt) ππ


Lebih mudah bilang terimakasih untuk orang lain, daripada diri sendiri. Apalagi ketika ekspektasi berbelok, makin keras pada diri sendiri jadi hal yang lumrah tanpa disadari.




Hidup akan terus memaksa kita bergerak, berjuang, merasa sendiri, dan mengingat hal-hal baik, orang-orang yang telah berjasa besar dalam hidup kita, adalah pilihan yang tepat agar kita mampu bergerak lagi saat merasa jatuh dan sendiri. Selamat berjuang, jangan merasa sendiri.


gelombang sudah mengombang-ambing, ditambah meracau pula. Namun tanpanya, jiwa tak mudah kuat.


pandemi merupakan ujian besar yg nyaris buat diri tiap hari berprasangka buruk pada rencana Tuhan. Padahal Tuhan baik, sangat baik. Maaf..


Jogja yang sederhana, Jogja yang unik, Jogja yang kaya seni, Jogja dan sastra, Jogja yang seperti rumah, selalu meminta kembali dengan senang hati.