

... aku ingin meminjam kekuatan dari mereka yang seolah tidak diizinkan dunia untuk jatuh 🌼


... aku tidak akan menunggu lagi. Aku tidak ingin terbiasa... untuk tidak pulang.


Aku harap 2021 jadi tahun kamu ngga menghapus list resolusi. Aku harap 2022 jadi tapi yang kamu bisa nyenengin diri kamu sendiri.


Aku pernah merasa sangat malas memulai hari. Aku pernah merasa tempat yang memberiku kehidupan adalah neraka yang mencekikku. Tapi, aku juga pernah merasa, satu pertanyaan baik menghapuskan segala hal.


🌼 kita tidak pernah belajar menerima kegelapan sebagai bagian dari hidup...


.... tapi, itu alasan segala harapan. Itu alasan keliatan untuk berjuang. 🎶 Relaxation Piano, Batuhan Aşkın çırak


Biarkan saja momen itu berlalu. Setelah itu berlalu, ternyata rasa sakitnya tidak sederas sekarang. Benar, ternyata waktu itu menyelamatkan. 🎶 By: Relaxation Piano, Batuhan Aşkın çırak.


Kadang, aku merasa, seberapa kerasnya pun aku berjuang; orang-orang tidak pernah tau itu.


Hal terus-menerus aku tanyakan dalam perjalanan ini adalah, bagaimana menjadi diri sendiri? Padahal kenyataannya, apapun bentuk diriku saat ini, ini masih saja adalah aku; adalah diriku sendiri. Jadi, jangan terus menemukan, jika ternyata hal yang harus kamu lakukan, adalah belajar menerima.


Jangan membenci apapun rasa sakit yang membuatmu menjadi dewasa sayang.


Kita mungkin menganggap, luka yang tidak bisa dilihat bukanlah luka. Jadi kita merasa baik-baik saja. Mungkin luka itu sudah hilang. Padahal, mungkin saja, kita yang ingin berhenti melihat luka tersebut. Daripada menerima rasa sakit.


Ada yang bilang bahwa Pancasila lahir dari ruang hampa, ruang yang tidak ada isinya sama sekali. Nilai-nilai Pancasila dianggap tidak lagi relevan dan sudah usang. Tapi, mungkin nilai-nilai Pancasila-lah yang menjadi kontrol, imun, pelindung diri ketika kita bebas berekspresi di ruang digital. #MakinCakapDigital


Kita bisa bertindak seperti bambu yang berdiri tegak tapi hati kita harus seperti rumput, yang meski badai datang, masih muncul lagi dan lagi.


Dikala sedih kadang kala kita hanya bisa melihat dunia dalam dua warna, hitam dan putih. Sayangnya kita menganggap tengah berada dalam warna hitam tersebut. Hitam seperti melingkupi masa lalu, hari ini dan masa depan kita. Padahal,...


Mungkin saja kita lupa, saat kita dengan nyaman menjaga diri dari pandemi dengan berdiam dengan aman dirumah. Ada mereka yang mati-matian berani hidup dirumah-rumah yang kapan saja rudal bisa meledak. Meluluhlantakkan semuanya. Juga nyawa. Mereka saudara seiman kita, nun di Palestina sana.


Kadang aku sering bertanya, "Apakah kegagalan ada tanda untuk berhenti?"

